Kurma yang memiliki nama latin
Phoenix dactylifera merupakan tanaman palma (
Arecaceae)
dalam genus Phoenix. Buahnya dikenal dengan nama buah kurma yang biasa
dikonsumsi sebagai manisan, terutama di bulan puasa. Kurma sering
dijadikan hidangan untuk berbuka puasa. Rasanya yang manis karena
kandungan gula alami di dalamnya dipercaya bisa mengembalikan kebugaran
tubuh setelah seharian berpuasa.
Asal-usul buah kurma belum diketahui secara pasti karena sudah tersebar
dan dibudidayakan selama ribuan tahun di berbagai penjuru dunia. Namun
sebuah penelitian mengarahkan bukti bahwa pohon ku rma berasl dari
wilayah di sekitar teluk Persia.
Manfaat Buah Kurma untuk Kesehatan
Buah kurma yang populer sebagai santapan Ramadhan ternyata memiliki kandungan nutrisi dan vitamin yang sangat banyak. Beberapa hasil studi menyebutkan bahwa kurma sangat baik sebagai makanan penambah energi.
Sumber Energi
Kurma mempunyai kandungan gula yang cukup tinggi dan umumnya berasal
dari jenis glukosa dan fruktosa. Akan tetapi varietas Deglet Noor yang
tumbuh di California mengandung sukrosa (gula pasir). Jenis gula yang
terdapat pada kurma adalah hasil pengolahan secara alami dan tidak
berbahaya bagi kesehatan.
Kandungan gula yang tinggi menjadikan buah ini merupakan sumber energi
instan untuk mengembalikan energi yang hilang pada saat berpuasa dan
menormalkan kadar gula darah. Itulah sebabnya mengapa kurma dianggap
sebagai buah yang ideal untuk hidangan berbuka atau sahur. Segelas air
yang mengandung glukosa, menurut Dr David Conning, Direktur Jenderal
British Nutrition Foundation, akan diserap tubuh dalam 20-30 menit.
Tetapi gula yang terkandung dalam kurma habis terserap dalam tempo 40-45
menit. Ini disebabkan karena adanya serat yang terkandung di dalamnya.
Sehingga orang yang makan kurma pada waktu sahur akan menjadi segar dan
tahan lapar lebih lama.
Sumber Serat
Kurma adalah sumber serat pangan yang baik. The American Cancer Society
merekomendasikan untuk mengonsumsi 20-30 gram per hari. Serat pangan
terdiri dari dua jenis yaitu serat pangan larut dan serat pangan tak
larut. Serat pangan tak larut berfungsi meningkatkan volume feses
sehingga menurunkan waktu transit di usus dan lebih mudah dikeluarkan.
Penurunan waktu transit feses akan menurunkan waktu kontak sel-sel
mukosa usus besar dengan zat-zat karsinogen dari feses. Serat pangan
larut dapat membantu mengontrol diabetes dengan menurunkan peningkatan
kadar gula darah. Selain itu serat pangan larut juga berperan menurunkan
kadar kolesterol LDL dalam darah.
Kandungan Gizi Buah Kurma (100 gr)
Zat gizi | Jumlah | Zat gizi | Jumlah |
Air | 18.27 | Vitamin : |
|
Energi | 251 kkal | Vitamin A | 9 IU |
Protein | 2.81 g | Vitamin B1 (tiamin) | 0.046 mg |
Karbohidrat | 66.78 g | Vitamin B2 (riboflavin) | 0.059 mg |
Serat | 7.1 g | Vitamin B3 (niasin) | 1.134 mg |
Gula | 56.38 g | Vitamin B5 (asam pantotenat) | 0.525 mg |
Total lemak | 0.35 g | Vitamin B6 (piridoxin) | 0.147 mg |
Lemak jenuh | 0.0028 g | Vitamin B9 (folat) | 17 mcg |
MUFA | 0.0032 g | Vitamin B12 | 0 mcg |
PUFA | 0.017 g | Vitamin C | 0.4 mg |
kolesterol | 0 mg | Vitamin E | 0.04 mg |
Mineral : |
| Vitamin K | 2.4 mcg |
Kalsium | 35 mg | Fitonutrisi |
|
Zat Besi | 0.91 mg | Beta karoten | 5 mcg |
Magnesium | 38 mg | Beta kriptoxantin | 0 mcg |
Fosfor | 55 mg | Likopen | 0 mcg |
Kalium | 484 mg | Lutein dan zeaxantin | 67 mcg |
Sodium | 2 mg |
|
|
Seng | 0.26 mg |
|
|
Sumber: USDA National Nutrient Database for Standard Reference
Sumber Mineral
Kurma mengandung mineral-mineral yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Fungsi mineral secara umum yaitu membuat denyut jantung makin teratur,
mengaktifkan kontraksi otot serta berperan dalam tekanan darah. Kurma
kaya akan kalium dan rendah sodium. Kalium berperan dalam memelihara
kontraksi otot termasuk juga otot jantung.
makan-kurma Selain itu berperan untuk memelihara sistem syaraf dan
menyeimbangkan metabolisme dalam tubuh. Karena kalium tidak disimpan
dalan tubuh dan banyak hilang melalui keringat, sehingga perlu disuplai
dari makanan. Kalium membantu menurunkan tekanan darah.
Menurut Dr. Louis Tobian,Jr., pakar penyakit darah tinggi dari Minnesota
University AS, kurma bisa membantu menurunkan tekanan darah, serta bisa
memberi kekuatan tambahan dalam mencegah stroke secara langsung,
bagaimanapun kondisi tekanan darah seseorang.
Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukannya bahwa konsumsi ekstra
kalium bisa bisa menjaga dinding arteri tetap elastis dan berfungsi
normal. Keadaan ini membuat pembuluh darah tidak mudah rusak akibat
tekanan darah. Hasil penelitian merekomendasikan untuk mengkonsumsi
sekitar 400 mg kalium dapat menurunkan resiko stroke sebesar 40%. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut kita hanya perlu mengkonsumsi sekitar 65
gram atau 5 buah kurma kering. Selain kalium, kurma juga mengandung
mineral-mineral penting seperti kalsium, besi, magnesium, mangan,
tembaga dan fosfor.
Sumber Vitamin
Vitamin yang terkandung dalam buah kurma antara lain vitamin A,
tiamin (Vit B1), riboflavin (Vit B2), niasin (Vit B3), dan asam
pantotenat (Vit B5) dalam jumlah yang bisa diandalkan. Selain itu
terdapat juga kandungan vitamin C dan vitamin E. Vitamin A berfungsi
untuk memelihara fungsi mata dan mencegah kekeringan dan penyakit mata.
Vitamin B berfungsi menenangkan sistem syaraf dan untuk relaksasi
jantung serta membuat pikiran menjadi lebih riang.
Sumber Fitokimia
Kurma mengandung salisilat alami dalam dosis rendah. Salisilat dikenal
sebagai bahan baku aspirin, obat pengurang atau penghilang rasa sakit
dan demam. Berdasarkan hal tersebut para pakar mengharapkan dosis rendah
salilisat dalam kurma secara kontinyu bisa juga meredakan sakit kepala.
Selain itu kurma mengandung semacam hormon yang disebut potuchsin yang
bisa menciutkan pembuluh darah dalam rahim, sehingga dengan demikian
bisa mencegah terjadinya pendarahan rahim. Kurma juga mengandung
sejumlah senyawa fenol dan karoten yang berfungsi sebagai antioksidan.
Ayo, mumpung buah kurma sekarang tersedia di mana-mana kita beli untuk
dikonsumsi dan dapatkan manfaatnya untuk kesehatan tubuh kita. Selamat
berpuasa dan jangan lupa menyantap buah kurma.